Warta
Gukesh Pimpin Kejuaraan Dunia Setelah Game 11 Berakhir Blunder Tragis dari Ding Liren
Gukesh Dommaraju kini menjadi favorit utama untuk memenangkan gelar Juara Dunia! Foto: Eng Chin An/FIDE.

Gukesh Pimpin Kejuaraan Dunia Setelah Game 11 Berakhir Blunder Tragis dari Ding Liren

Colin_McGourty
| 0 | Liputan Acara Catur

GM India berusia 18 tahun, Gukesh Dommaraju, memimpin 6-5 dengan tiga pertandingan tersisa setelah blunder dari Juara Dunia Ding Liren (32) mengakhiri duel sengit di game ke-11 Kejuaraan Dunia Catur FIDE 2024. Pembukaan agresif Gukesh awalnya tampak berbalik merugikan dirinya, meski berhasil memaksa Ding menghabiskan lebih dari satu jam hanya untuk lima langkah pertama. Namun, ketika Ding mulai menguasai permainan, ia melakukan kesalahan fatal yang memungkinkan Gukesh merebut kembali inisiatif. Dalam tekanan waktu yang dialami kedua pemain, sang Juara Dunia akhirnya kalah.

Game 12, pertandingan terakhir sebelum hari istirahat terakhir, akan dimulai pada Senin, 9 Desember mulai pukul 16:00 WIB.

Skor Pertandingan

Nama Rating 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 Skor
  Ding Liren 2728 1 ½ 0 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 0 . . . 5
  Gukesh Dommaraju 2783 0 ½ 1 ½ ½ ½ ½ ½ ½ ½ 1 . . . 6
Cara Menonton Kejuaraan Dunia FIDE 2024
Anda dapat menyaksikan Kejuaraan Dunia FIDE 2024 secara langsung di Chess.com/id/TV serta saluran Twitch dan YouTube Chess24 Indonesia. Sementara itu, GM Hikaru Nakamura melakukan siaran langsung di Kick. IM Andras Toth menganalisis pertandingan Kejuaraan Dunia melalui kursus di Chessable
Siaran langsung Chess24 Indonesia dipandu oleh WIM Chelsie Monica dan IM Lutfi Ali.
Gukesh memimpin untuk pertama kalinya. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Analisis Pertandingan Grandmaster, oleh GM Rafael Leitao

GM Rafael Leitao menganalisis game ke-11 di bawah ini.

Grandmaster Asia pertama, Eugenio Torre, dan Juara Dunia Wanita 4x Hou Yifan melakukan langkah seremonial. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Persiapan Pembukaan Gukesh Sukses Membuat Ding Kehabisan Waktu

"Setelah ketenangan kemarin, saya yakin hari ini akan penuh aksi!" kata GM Peter Leko dalam siaran pra-pertandingan, dan ia terbukti benar. Rekan komentatornya, GM Anish Giri, mencatat bahwa ini adalah permainan krusial dalam strategi pertandingan. Jika Tim Gukesh ingin menang di catur klasik—karena Ding lebih unggul dalam format catur cepat—maka ini adalah peluang terbaik. Dalam game terakhir dengan buah Putih, risikonya akan terlalu besar.

Gukesh memulai dengan 1.Kf3, lalu melanjutkan dengan variasi tajam 2.c4!? setelah 1...d5.

Ding sebenarnya bisa merespons dengan tenang seperti 2...e6, dan Giri kemudian menyebutkan bahwa Ding mungkin rela membayar mahal untuk memutar kembali waktu.

Jika Ding bisa membayar $10.000 untuk mengulang langkah kedua dan menggantinya dengan 2...e6, saya yakin dia akan melakukannya. Bahkan mungkin dia rela membayar hingga $100k karena game ini bisa menentukan hasil pertandingan Kejuaraan Dunia!

Ding Liren, seperti beberapa kali sebelumnya dalam pertandingan ini, harus berpikir sendiri sejak awal. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Ding kemudian mengatakan bahwa ia merasa siap dengan apa yang terjadi dalam permainan, tetapi setelah 2...d4 3.b4 c5 4.e3, yang merupakan Gambit Blumenfeld Terbalik, Ding berpikir selama 38 menit. Ia menyadari bahwa sebelumnya ia pernah memainkan 4...Kf6 melawan GM Adhiban Baskaran dalam pertandingan catur cepat online, tetapi kemudian mengatakan, "Saya lupa apa yang harus dimainkan di langkah selanjutnya."

Masalahnya, Gukesh juga mengetahui permainan itu, dan langkah berikutnya 5.a3, menjadi inti dari rencananya.

Ding segera menyadari bahwa ia telah membuang waktu hampir 40 menit: "Dia memainkan a3, yang juga mengejutkan saya, jadi saya harus berpikir ulang. Jadi, 40 menit itu benar-benar terbuang sia-sia untuk menghitung variasi yang salah."

40 menit itu benar-benar terbuang sia-sia untuk menghitung variasi yang salah.

—Ding Liren

Sementara itu, Gukesh, yang sudah mempelajari langkah ini bersama timnya malam sebelumnya, memberikan apresiasi penuh kepada mereka. Ia menjelaskan:

Langkah ini memang berisiko, tetapi kami yakin peluang untuk mengungguli persiapannya cukup besar. Tim saya bekerja luar biasa dalam variasi ini, dan setelah saya pelajari variasi ini, saya merasa ini sangat menarik. Rasio risiko dan keuntungannya sepadan, dan saya tahu ini akan mengejutkannya.

Rasio risiko dan keuntungannya sepadan, dan saya tahu ini akan mengejutkannya.

—Gukesh Dommaraju

Ding kembali terjebak berpikir selama 20 menit lagi, membuat waktunya tersisa kurang dari satu jam sebelum langkah kelima. Sementara itu, pengamat dan penggemarnya mulai cemas.

Ketika akhirnya Ding bergerak dengan 5...Gg4!?, langkah tersebut bukan yang terbaik. Respons cepat Gukesh langsung menempatkan Ding dalam posisi yang sangat rumit dengan waktu yang sangat terbatas.

Namun, ada secercah harapan. Giri sebelumnya mengatakan bahwa langkah Ding mungkin tidak sepenuhnya buruk, mengingat Putih melanggar beberapa prinsip posisi dasar—dan situasi bisa saja berubah dengan cepat.

Tapi siapa sangka, kejutan besar akan segera terjadi.

Gukesh Sempat Tersesat dan Butuh Waktu Lama untuk Melanjutkan

Baik Gukesh maupun Ding sama-sama kebingungan di pembukaan! Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Jika game ini berakhir dengan cara yang berbeda, mungkin momen yang bisa dianggap sebagai titik balik Kejuaraan Dunia adalah posisi setelah langkah 8...Mc7.

Putih sebenarnya bisa mendapatkan keunggulan nyaman dengan langkah 9.c5!, tetapi Gukesh justru memilih 9.d3? setelah berpikir hanya lima menit, meskipun ia memiliki keunggulan waktu lebih dari satu jam. Mengapa ia terburu-buru? Dalam konferensi pers, Gukesh menjelaskan bahwa ia mengira sudah menyiapkan posisi itu sebelumnya dan yakin d3 adalah langkah yang benar. Namun, ternyata yang ia ingat adalah posisi setelah 8...Kc6.

Ding langsung memainkan 9...a5, dan setelah 10.b5!? Kbd7! Gukesh terkejut melihat kuda Hitam bisa masuk ke c5. Ia pun berpikir sangat lama, hingga waktunya tercatat satu jam lebih 17 detik. Situasi di papan benar-benar berubah drastis.

Leko menyoroti petak di c5 sebagai titik lemah yang membuat Hitam justru berada dalam posisi unggul.

Gukesh menggambarkan situasi ini "sangat buruk" dan akhirnya mengakui bahwa ia telah memilih "rencana yang bodoh". Namun, masalah utamanya bukan pada kesalahan langkah, melainkan pada usahanya mengingat detail posisi. "Saya masih berpikir seharusnya ada sesuatu untuk Putih di sini," katanya, dan ia menghabiskan satu jam mencari peluang yang sebenarnya tidak ada: variasi di mana Putih lebih baik.

Gukesh harus berjuang untuk bangkit, baik di papan maupun secara mental. Foto: Maria Emelianova/Chess.com.

Giri menambahkan bahwa menghadapi lawan yang bermain sangat lambat bisa sama sulitnya dengan menghadapi lawan yang bermain cepat. Ia menceritakan pengalamannya melawan GM Alexander Grischuk, yang berpikir sangat lama hingga membuatnya lengah:  "Bermain cepat memang mengganggu, itu sudah jelas, tapi bermain lambat juga bisa memengaruhi fokus. Saya belajar hal itu saat melawan Grischuk, dan sekarang Gukesh mendapat pelajaran yang sama!"

Bermain lambat juga bisa memengaruhi fokus... Itulah pelajaran yang Gukesh dapatkan hari ini!

—Anish Giri

Namun, pertandingan ini masih menyimpan banyak kejutan.

Ding Meremehkan Posisinya, Gukesh Kembali Bangkit

Gukesh berhasil beradaptasi. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Ternyata, Ding juga tidak sepenuhnya memahami posisinya. Ia menyebut langkah 11.g3 dari Gukesh sebagai "langkah buruk yang memungkinkan saya mengambil pion d3," padahal itu sebenarnya langkah terbaik dalam situasi sulit. Bahkan "rencana bodoh" Gukesh, yang membawa menteri ke f4, ternyata langkah terbaik yang bisa ia lakukan. Meski begitu, Gukesh mengaku, "Posisi awalnya terlihat normal, tapi tiba-tiba menteri saya terjebak di f4, dan saya benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Saat itu saya benar-benar kesal pada diri sendiri!"

Permainan berbalik lagi setelah 15.Bd1?!, momen pertama di mana analisis komputer menunjukkan Hitam punya keunggulan besar.

Langkah 15...e6!, yang mempersiapkan Gd6 dan kemungkinan rokade pendek (0-0), sebenarnya sangat kuat. Namun, Ding memilih langkah tak terduga 15...g6?!, sebuah langkah yang mungkin hanya bisa ditemukan oleh pemain dengan kemampuan kalkulasi sepertinya.

Rencana untuk melanjutkan dengan h5 dan Gh6, menjebak menteri Putih, sangat brilian. Namun, Ding merasa langkah ini menjadi kesalahan besar, seperti yang ia katakan dalam konferensi pers pasca-pertandingan: "Saya memainkan langkah yang sangat buruk, 15...g6. Saya melewatkan 16.a4. Seharusnya saya memainkan e6, mungkin posisinya tidak akan seburuk itu. Setelah g6, gajah saya jelas tidak berguna, dan saya rasa saya tidak punya peluang lagi setelah itu."

Saya rasa saya tidak punya peluang lagi setelah itu.

—Ding Liren tentang langkah 15...g6

Komputer mengevaluasi langkah 15...g6 sebagai 0.00 (imbang), tetapi jika Ding memainkan 15...e6, posisi Hitam akan jauh lebih unggul. Gukesh juga terkejut dengan evaluasi Ding, namun keduanya sepakat bahwa langkah 16.a4! adalah titik balik permainan.

Gukesh kemudian berkata, "Saya hanya mencoba melangkah satu demi satu dan bertahan agar tidak kalah langsung. Langkah a4, menurut saya, sangat penting karena awalnya saya benar-benar tidak tahu harus bagaimana di posisi ini!" Penonton pun bisa merasakan betapa pentingnya momen tersebut.

Kini, tekanan ada di kedua pemain untuk menghadapi posisi rumit dengan waktu yang semakin sedikit.

Gukesh Terus Menekan di Tengah Krisis Waktu

Ding Liren tiba-tiba harus berjuang keras untuk bertahan. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Permainan masih seimbang di titik kritis, tetapi inilah momen ketika latihan mental Gukesh, di bawah bimbingan Paddy Upton, mulai terlihat hasilnya. Gukesh menjelaskan alasan ia mengambil jeda singkat dari papan:

Saat saya mulai kehilangan fokus dan berpikir terlalu lama, saya benar-benar marah pada diri sendiri. Waktu saya juga semakin menipis, bahkan lebih sedikit dari Ding. Saya pikir, saya harus berhenti sebentar untuk menyegarkan pikiran, karena saya tidak berpikir jernih. Saya pergi ke lounge, meluangkan beberapa menit untuk menenangkan diri, lalu berkata pada diri sendiri, 'Keunggulan sudah hilang, sekarang fokus saja langkah demi langkah dan jangan buat kesalahan lagi.' Ajaibnya, semuanya berjalan dengan sangat baik!

Saya meluangkan beberapa menit untuk menenangkan diri, lalu berkata pada diri sendiri, 'Keunggulan sudah hilang, sekarang fokus saja langkah demi langkah dan jangan buat kesalahan lagi.'

—Gukesh Dommaraju

Keteguhan mental dari Gukesh. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Salah satu kelemahan Ding—yang juga dialami banyak pemain lain—adalah sulitnya ia beradaptasi ketika situasi di papan berubah drastis. Langkah 16.a4! menjadi momen penting, tetapi kemudian Ding berpikir langkah 20...Kc6! telah menyelesaikan masalahnya (dan memang benar secara objektif), hingga ia kembali dikejutkan oleh langkah 21.Ka3!. Ia berkomentar, "Saya pikir posisi saya sudah aman setelah Kc6, tetapi saya melewatkan Ka3, sebuah ide kuat yang mengorbankan pion b6, menumpuk benteng di lajur-b, dan mendominasi petak gelap."

Bagi Gukesh, posisinya hampir tanpa risiko. Meski keduanya tidak bermain sempurna dalam krisis waktu, langkah 25.Ka1!? menjadi langkah cerdik lainnya, membuat Ding menghabiskan enam menit dari waktu yang tersisa hanya 14 menit.

"Dalam waktu sesempit ini, akan sangat sulit bagi dia untuk mengatasinya," kata Gukesh. Ding sempat mempertimbangkan langkah 25...Kb4!?, yang bisa mengarah ke endgame yang sedikit lebih buruk, tetapi ia menolaknya karena khawatir dengan jalur 26.Kb3 b6 27.c5, yang sebenarnya masih cukup baik untuk Hitam secara objektif.

Namun, setelah langkah 25...Bb8 26.Kb3, Ding melakukan kesalahan serius pertama dengan 26...e6?. Meski begitu, momen ini berlalu begitu cepat hingga langsung membawa permainan ke posisi krusial yang mungkin menjadi penentu hasil pertandingan.

Ding Blunder

28.Bdb1?! bukan langkah terbaik dari Gukesh secara objektif (28.Kxb7! seharusnya menang), tetapi langkah ini tetap mengakhiri permainan.

Ding masih punya hampir delapan menit, dan jika ia memilih 28...Kb4!, Hitam masih punya peluang untuk bertahan. Namun, ia justru memainkan 28...Mc8?? hanya dalam 27 detik—blunder besar yang membuat Gukesh bisa mengorbankan menterinya dengan 29.Mxc6!. Gukesh sudah melihat langkah ini sebelumnya dan tahu bahwa setelah Hitam memakan menteri di c6, benteng di b8 akan jatuh. Permainan langsung berakhir!

Gukesh kini memimpin satu poin dengan hanya tiga pertandingan klasik tersisa, membuatnya menjadi favorit utama di pertandingan ini. Sebelumnya, serangkaian hasil remis membuat peluangnya terlihat mulai memudar. Penonton India pun menyambut momen ini dengan penuh antusias.

Gukesh, tentu saja, merasa senang dengan hasil ini, tetapi ia mengaku perasaan utamanya adalah lega. Ia mengatakan:

Permainan ini benar-benar seperti roller coaster! Hasilnya bisa saja berbalik kapan saja. Menurut saya, kunci dari permainan ini adalah saya bisa menerima bahwa saya telah membuat kesalahan di pembukaan dan berhasil kembali fokus—dan saya sangat senang dengan itu! 

Permainan ini benar-benar seperti roller coaster!

—Gukesh Dommaraju

Setelah pertandingan, Gukesh meluangkan waktu untuk berfoto bersama penggemar di Singapura. Foto: Eng Chin An/FIDE.

Namun, tidak ada banyak waktu untuk menikmati hasil ini, karena pada hari Senin mereka akan bertanding lagi. Ding pernah menghadapi situasi seperti ini sebelumnya, saat melawan GM Ian Nepomniachtchi di tahun 2023, dan ia akan mencoba bangkit kembali! 

Ada peluang besar kita akan melihat salah satu ide pembukaan "harus menang" yang disiapkan GM Richard Rapport dan tim Ding. Namun, jika Ding kalah lagi, Gukesh akan semakin dekat dengan gelar Juara Dunia. Jangan sampai ketinggalan!


Playlist Video

Cek playlist video dari Chess.com berikut, untuk Ulasan Permainan dan Wawancara.

Anda juga bisa mengikuti rekap video dari streamer favorit Anda, seperti GM Hikaru Nakamura, GM Anish Giri, IM Levy Rozman (GothamChess), GM Ben Finegold, dan GM Aman Hambleton (Chessbrah), GM Arturs Neiksans, FM Nemo Zhou, Epic Chess, dan Chess Dojo melalui playlist ini.


Kejuaraan Dunia FIDE 2024 di Singapura akan menentukan siapa juara dunia selanjutnya. Penantang berusia 18 tahun asal India, Gukesh Dommaraju, menghadapi Juara Bertahan asal China, Ding Liren, dalam pertandingan 14 game, di mana pemain pertama yang mencapai 7.5 poin akan keluar sebagai pemenang. Setiap pemain memiliki waktu dua jam untuk 40 langkah pertama, dengan tambahan 30 menit hingga akhir permainan, dan increment 30 detik per langkah mulai dari langkah ke-41. Total hadiah yang diperebutkan adalah $2.500.000, dengan $200.000 diberikan untuk setiap kemenangan, dan sisa hadiah akan dibagi rata. Jika pertandingan berakhir imbang dengan skor 7-7, babak tiebreak akan dimainkan, dimulai dengan empat pertandingan catur cepat 15+10.


Liputan kejuaraan dunia sebelumnya:

Colin_McGourty
Colin McGourty

Colin McGourty led news at Chess24 from its launch until it merged with Chess.com a decade later. An amateur player, he got into chess writing when he set up the website Chess in Translation after previously studying Slavic languages and literature in St. Andrews, Odesa, Oxford, and Krakow.

Selengkapnya dari Colin_McGourty
Gukesh, 18 Tahun, Resmi Menjadi Juara Dunia Catur Termuda Sepanjang Sejarah

Gukesh, 18 Tahun, Resmi Menjadi Juara Dunia Catur Termuda Sepanjang Sejarah

Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13

Ding Liren Nyaris Kalah di Bawah Tekanan Gukesh di Game ke-13